Selama lima tahun terakhir ke belakang ini ada 3 penyanyi wanita yang menjadi favorite saya untuk menyaksikan live performancenya, Sara Bareilles, Christina Perri dan Taylor Swift. Ketiganya punya kesamaan, bisa menulis lagu yang bagus, bisa memainkan alat musik dan bisa bernyanyi sambil memainkan alat musik tersebut, dan semuanya dilakukan tanpa harus membuka pakaian atau memakai pakaian dalam saja di atas panggung.
Sara Bareilles dan Christina Perri sudah menggelar konsernya di Jakarta tahun lalu dan sedikit kecewa saya tidak bisa menyaksikan konser tersebut karena berhalangan. Makanya ketika Taylor Swift mengumumkan di akun twitternya akan menggelar Red Tour di Asia dengan Jakarta sebagai salah satu negara tujuan tentu ini menjadi perhatian saya sepenuhnya. Taylor Swift Comin To Jakarta.. Awesome, wajib nonton !!!
Tiket yang dijual secara online oleh promotor ECEntertainment melalui partnernya LAMusicStore menjadi tantangan pertama, walaupun hanya tinggal duduk di depan komputer tapi saya tau membeli tiket secara online secara bersamaan dimana ribuan orang mengakses website penjualan tiket secara bersamaan tentu bukan hal yang mudah, potensi server down sampai pembayaran via credit card yang error bisa jadi halangan besar. Tapi untunglah setelah bolak balik berjuang online selama 2 jam lebih didapat juga dua tiket Festival kelas Silver. Yes !!!
Rabu tanggal 4 Juni 2014, nampaknya warna merah memang menjadi warna yang paling banyak saya lihat hari itu. Ketika sampai di lokasi konser, MEIS Stadium Ancol sepanjang mata memandang adalah orang-orang yang memakai pakaian warna merah, termasuk saya salah satunya tentu … 😉
Open Gate sesuai info adalah pukul 18.30 WIB, dan konser dimulai pada pukul 20.00 WIB.
Terus terang ancungan jempol harus diberikan kepada panitia penyelenggara baik dari pihak promotor ataupun MEIS, hirukpikuk yang saya bayangkan sebelumnya untuk berhadapan dengan sekitar 12 ribu penonton lainnya tidak separah yang dibayangkan. Antrian penonton berjalan dengan tertib, walau ada keramaian kecil namun masih dalam taraf sangat wajar. Kebersihan gedung juga menjadi acungan jempol, petugas kebersihan selalu sigap memungut sampah yang ada sehingga lokasi MESI selalu terlihat bersih. Nyaman.
Konser dimulai mundur sekitar 30 menit dari jadwal, menjelang pukul 20.30 WIB barulah Taylor Swift muncul dari balik tirai merah raksasa, State Of Grace langsung membuat MEIS Stadium bergetar oleh nyanyian koor dari para Swifties. Pecah Abis !!!
“Selamat malam, Jakarta! I’m Taylor. Welcome to the ‘Red Tour’. Jakarta,”
Kalimat pembuka Taylor dengan menggunakan bahasa Indonesia setelah selesai menyanyikan State Of Grace semakin menambah pecah suasana. Histeria !!!
Setelah membawakan Holy Ground, Taylor mulai mengambil gitar merahnya. Saya selalu menyukai penyanyi wanita yang bernyanyi sambil memainkan gitar. Sexy !!! Dan setelahnya Red pun meluncur dan semakin memerahkan suasana.
Kelar Red, panggung rehat sejenak untuk memberi waktu kepada Taylor mengambil nafas dan berganti kostum. Setelahnya Taylor kembali dan membawakan “The Lucky One”, “Mean” dan “22” .
Pada set panggung Red Tour ini memang menjadi standar di semua konser ada dua panggung, panggung utama dan panggung kecil (B-Stage) yang ada di seberang panggung utama. Di pertengahan lagu “22” biasanya Taylor akan turun dari panggung utama, kemudian jalan melewati jalur di tengah penonton festival yg sudah disiapkan untuk kemudian berpindah ke panggung kecil (B-Stage) . Ketika berjalan di jalur tersebut histeria kembali menjadi karena penonton yang ada di dekat pagar pembatas di jalur tersebut berebutan untuk memegang Taylor, dan itu nampaknya bukan masalah buat Taylor yang membalas dengan menyentuh tangan-tangan penggemarnya tersebut.
Di Panggung kecil nampaknya menjadi panggung exclusive yang dibuat Taylor untuk memuaskan para penonton yang membayar lebih, atau mereka yang membeli tiket paling mahal. Jarak panggung dan penonton sangat dekat sekali. Ada 3 lagu yang dibawakan Taylor di panggung ini dan biasanya satu lagu kejutan di panggung ini berbeda antara pertunjukkan di satu kota dengan kota lainnya. Di Shanghai Taylor membawakan Fearless , Di Tokyo dia membawakan Mean dan di Jakarta Taylor membawakan Fifteen yang kemudian dilanjut dengan “You Belong With Me“, dan “Sparks Fly“.
Di tengah lagu Sparks Fly Taylor kembali berpindah ke panggung utama, di beberapa konsernya dia biasanya terbang melayang diatas penonton, namun di Jakarta nampaknya cukup berjalan kembali saja.
Nah disinilah moment of my life with Taylor Swift terjadi. Saya yang memang sengaja menonton di bagian belakang area festival di dekat pagar mendapat keuntungan, dibelakang saya adalah jalur Taylor untuk kembali ke panggung utama, dan sesuai prediksi saya Taylor memang lewat jalur itu untuk kembali ke panggung utama, Taylor lewat persis di depan saya sambil bernyanyi, Very Close dan memberikan tangannya untuk disentuh oleh para penggemarnya, saya pun menyentuhnya sambil mengabadikan dengan kamera iPhone saya. Lucky Me !!!
Taylor kembali ke panggung utama dan membawakan I Knew You Were Trouble.
All Too Well mungkin jadi lagu yang paling saya tunggu malam itu, ini adalah lagu yang dibawakan Taylor dengan sangat memukau ketika acara Grammy Awards 2014 lalu, yang membuat semua penonton melakukan standing ovation. Seperti di acara Grammy Taylor membawakan lagu ini persis sama dengan duduk sambil memainkan piano disertai dengan ekspresi wajahnya yang seakan memendam emosi, entah kepada siapa. Alangkah beruntungnya saya bisa menyaksikan Taylor membawakan lagu ini secara live. Awesome !!!
Ketika All Too Well selesai dinyanyikan secara pribadi saya sudah merasa konser ini selesai. Namun Taylor masih membawakan dua lagu tambahan lagi, Love Story dan ditutup dengan nyanyian bareng para penonton di We Are Never Ever Getting Back Together .
Konser pun selesai, Taylor mengucapkan salam penutup bersama seluruh crew panggungnya dan kemudian menghilang di atas panggung.
Konser yang luar biasa dari penyanyi yang sangat berbakat. Tak akan pernah ada rasa puas. Sampai jumpa lagi di konser berikutnya di Jakarta Taylor. Semoga.
thanks for sharing with us. saya juga penggemar taylor swift. membaca blog Anda dan melihat foto-fotonya bikin saya bisa membayangkan suasana aslinya. sekali lagi, terima kasih 🙂
Hi Anto … terimakasih sudah berkunjung … senang saya bisa berbagi