Jojon Yang Saya Kenal #RIPJojon

Inalillahi Wainailaihi Rojiun.

Ketika pagi ini saya membuka twitter twit pertama yg terbuka dan terbaca oleh saya belasan twit yang mengabarkan berpulangnya Pelawak legendaris Jojon. Walau sudah lama tidak melihat Jojon sebagai penghibur di Televisi tapi kabar ini sangat mengejutkan buat saya.

Jojon atau punya nama asli Djuhri Masdjan buat saya pribadi adalah bukan sembarang pelawak, entahlah buat generasi jaman sekarang, tapi untuk Anda generasi yang tumbuh di tahun 80 sampai dengan 90an akhir pasti tahu betul bagaimana besar dan kuatnya karakter Jojon ini ikut tumbuh dalam pikiran generasi ini. Kumis ala Charlie Chaplin plus celana yang dinaikan sampai perut itu sudah pasti karakternya Jojon, kalau ada yang serupa pastilah dia meniru Jojon.

jojon2

Reputasi Jojon sendiri bagi saya adalah bisa disandingkan dan sekelas dengan pelawak legendaris Indonesia lainnya seperti Benyamin Sueb, Dono, Kasino ataupun pelawak-pelawak Srimulat.

Bersama grup lawaknya Jayakarta Grup, Jojon, Cahyono, U’uk dan Esther turut menghiasi hiburan masa kecil saya. Saya ingat bagaimana mereka berempat rutin tampil sebagai penghibur di acara-acara musik TVRI tahun 80-90an seperti Aneka Ria Safari dan Kamera Ria, Ya….. jaman itu setiap acara musik pasti selalu diselingi oleh hiburan lawak satu babak. Jojon akan memerankan karakter orang yang bodoh yang sok pintar, U’uk sebagai preman yang bertubuh kecil, Esther sebagai banci dan terakhir kemudian selalu datang Cahyono sebagai sosok pemimpin yang menjadi penengah kalau ada keributan antara Jojon, U’uk dan Esther.

Seingat saya Jojon dan Jayakarta mulai mundur (kalau tidak bisa dibilang menghilang), dari dunia hiburan menjelang akhir tahun 90an. Konon ada rumor beredar Jayakarta Group dipaksa untuk bubar oleh penguasa Orde Baru saat itu. Ini dikarenakan ketika membawakan satu lawakan Jojon menghina Presiden Soeharto, dimana ketika Cahyono menanyakan pada Jojon ada apa dibalik uang Lima Puluh ribuan, oleh Jojon dengan spontan dijawab… “Ada Monyet”, padahal diuang tersebut ada gambar/foto Presiden Soeharto, Jojon spontan tentunya tanpa maksud menghina Presiden Soeharto, namun di jaman Orde Baru hal seperti itu tentu saja menjadi masalah besar. Jayakarta pun akhirnya dipaksa untuk bubar. Tragis !!!

Personil Jayakarta satu demi satu kemudian memaksakan diri untuk bersolo karir, tampil tidak sebagai satu grup tentu bukan hal mudah, dan kemudian hanya Jojon memang yang bisa bertahan untuk terus eksis di dunia hiburan. Sosok Jojon dengan kumis charlie chaplin  (dan kemudian sudah tidak memakai celana seperut lagi) masih sangat kuat dan dicintai penggemarnya.

Selamat Jalan Pak Haji Jojon … terima kasih telah menghibur dan berbagi kegembiraan di masa kecil saya dan jutaan rakyat Indonesia lainnya, semoga itu menjadi berkah dan pahala Pak Haji di akhirat kelak .. Amiin.

Note : Photo/Image diatas saya temukan di twitter, bila Anda pembuat image tersebut silahkan menghubungi saya untuk saya beri link ke blog ataupun website Anda, tks.

2 Comments

  1. Ambu Dian March 6, 2014
    • eginanjar March 6, 2014

Leave a Reply to Ambu Dian Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *