“I want to tell you, I might as well do, about a boy who can do anything.
He comes from Belgium, his name is Adnan, Januzaj, Januzaj, Januzaj!”
Ketika saya menulis ini mungkin Anda bisa bilang saya terlalu terburu-buru mengaitkan Adnan Januzaj dengan posisi “Number Seven’ di Man Utd yang keramat itu, tapi insting saya dalam melihat pemain yang bakal jadi bintang di kemudian hari biasanya tidak pernah meleset, apalagi kalau itu menyangkut Man Utd.
Dua gol dari Rising Star Adnan Januzaj yang baru berusia 18 tahun saat Man Utd menang 2-1 atas Sunderland kemarin malam bisa dibilang bukan sembarang gol, sebagai pendukung Man Utd saya melihatnya ini sebagai titik sejarah fase berikutnya dari Man Utd kedepan dan tidak bisa menutupi keyakinan saya selama ini bahwa Setan Merah sudah menemukan keseimbangannya lagi dan juga calon penerus pemakai jersey nomor 7 (tujuh) yang legendaris, The Magical Seven Jersey.
Sejak kepergian CR7 ke Madrid tahun 2009 lalu, Man Utd memang terlihat seperti kehilangan kreativitas dalam bermain, memang sih sejak 2009 itu Man Utd masih bisa dapat 2 gelar Premier League …. tapi saya (dan mungkin juga Anda) tidak merasakan kenikmatan lagi kalau melihat Man Utd bermain, Rooney dkk terlihat selalu kebingungan ketika akan melakukan penyelesaian akhir.
Kedatangan RvP musim lalu bisa sedikit menutupi tumpulnya lini depan Man Utd, tapi itu lebih karena RvP memang punya skill sangat diatas rata-rata, selebihnya ceritanya masih sama dengan musim-musim sebelumnya.
Jersey Nomor 7 di Man Utd memang bisa dibilang istimewa, tanpa pemain Nomor 7 yang brilian terlihat adanya sesuatu yang hilang di lini tengah Man Utd.
Michael Owen memang pemain yang brilian pada masa jayanya di Liverpool, tapi ketika ia datang ke Man Utd dan diberikan nomor punggung 7 oleh Sir Alex bisa dibilang Owen sudah habis dan hanya sebagai pemain penambal saja, tidak berfungsi maksimal.
Antonio Valencia yang kemudian mengambil alih nomor punggung 7 dari Owen punya potensi sebenarnya, tapi kita kemudian hanya bisa melihatnya melakukan crossing-crossing kaki kanan yang membosankan dan tanpa kreativitas berarti. Valencia pun akhirnya menyerah dan melepaskan nomor punggung 7.
Adnan Januzaj bisa dibilang suatu antiteori ditengah kebosanan Saya atas permainan Man Utd selama ini. Masih muda, punya skill yang mumpuni dan yang lebih penting punya kreativitas dalam permainan.
Januzaj memang belum memakai Nomor punggung 7 di Man Utd musim ini, tapi musim depan sudah seharusnya nomor punggung 7 itu diberikan pada Januzaj, namun itu dengan catatan manajemen Man Utd mampu meyakinkan Januzaj untuk tandatangan kontrak baru, secara kontrak Januzaj akan berakhir akhir musim ini, bila itu gagal City, Juve bahkan Barca sudah siap menampungnya.
Jadi demi kelangsungan Man Utd kedepan mari kita serukan bersama-sama ke Ed Woodwrad dan Moyes …. “Berikan jersey No. 7 untuk Januzaj musim depan”